ESG adalah singkatan dari Environmental, Social, and Governance. Dalam bahasa Indonesia, ESG berarti Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola. ESG adalah sebuah kerangka atau cara berpikir yang digunakan untuk menilai bagaimana sebuah perusahaan atau organisasi menjalankan usahanya dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan, masyarakat, dan tata kelola perusahaan yang baik.

1. Environmental (Lingkungan)

Bagian ini menilai bagaimana perusahaan memperlakukan dan menjaga lingkungan. Contohnya adalah bagaimana perusahaan mengelola limbah, mengurangi polusi, menggunakan energi secara efisien, menjaga keanekaragaman hayati, dan berupaya mengurangi emisi karbon yang bisa menyebabkan perubahan iklim. Dengan memperhatikan aspek lingkungan, perusahaan diharapkan bisa berkontribusi pada pelestarian alam dan mencegah kerusakan lingkungan.

2. Social (Sosial)

Aspek sosial menilai bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan, masyarakat sekitar, dan pihak-pihak lain yang terlibat. Contohnya adalah memastikan kesehatan dan keselamatan kerja, memberikan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi, mendukung keberagaman, serta menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Perusahaan yang baik dalam aspek sosial biasanya juga aktif dalam kegiatan sosial dan peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.

3. Governance (Tata Kelola)

Governance atau tata kelola adalah tentang bagaimana perusahaan diatur dan dijalankan. Ini mencakup struktur kepemimpinan, transparansi, etika bisnis, pengelolaan risiko, dan keterbukaan informasi . Tata kelola yang baik berarti perusahaan dijalankan secara jujur, adil, dan bertanggung jawab, sehingga dapat dipercaya oleh investor, pelanggan, dan masyarakat.

Mengapa ESG Penting?

ESG menjadi penting karena dunia usaha sekarang tidak hanya dinilai dari seberapa besar keuntungan yang dihasilkan, tetapi juga dari bagaimana mereka bertanggung jawab terhadap lingkungan, masyarakat, dan menjalankan bisnis secara etis. Investor dan pemerintah kini semakin memperhatikan aspek ESG sebelum memberikan dukungan atau investasi, karena perusahaan yang memperhatikan ESG dianggap lebih berkelanjutan dan memiliki risiko yang lebih rendah.

Contoh Penerapan ESG

  • Lingkungan: Mengurangi penggunaan plastik, menggunakan energi terbarukan, dan mengelola limbah dengan baik.
  • Sosial: Memberikan pelatihan kepada karyawan, mendukung program pendidikan di masyarakat, dan memastikan tidak ada diskriminasi di tempat kerja.
  • Tata Kelola: Memiliki dewan direksi yang transparan, menerapkan kebijakan anti-korupsi, dan rutin melaporkan kinerja perusahaan secara terbuka.

Kesimpulan

Secara sederhana, ESG adalah cara untuk memastikan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga peduli pada lingkungan, masyarakat, dan menjalankan bisnis dengan tata kelola yang baik. Dengan menerapkan ESG, perusahaan diharapkan bisa tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini