Mengapa Roket AGR-20F Jadi Solusi Efektif untuk Perang Anti-Drone?

Dalam era ancaman drone yang semakin masif, militer global terus mencari solusi pertahanan yang efisien dan ekonomis. Jet tempur F-15E Strike Eagle kini diperkuat dengan kemampuan baru: integrasi roket panduan laser AGR-20F APKWS II. Teknologi ini memungkinkan F-15E untuk menghancurkan ancaman drone kecil dengan biaya rendah, tanpa harus menggunakan rudal mahal.

Bagaimana AGR-20F Bekerja dalam Misi Anti-Drone?

Roket AGR-20F (Advanced Precision Kill Weapon System II) bukanlah rudal, melainkan roket 70mm yang telah dimodifikasi dengan sistem panduan laser. Dengan biaya jauh lebih murah dibanding rudal udara-ke-udara, AGR-20F menawarkan presisi tinggi untuk menargetkan objek bergerak lambat seperti drone tak berawak atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang kerap digunakan dalam serangan asimetris.

Integrasi sistem ini pada F-15E Strike Eagle menandai evolusi peran jet tempur multi-misi tersebut, dari hanya sekadar serangan darat dan udara menjadi bagian dari pertahanan udara taktis melawan ancaman modern.

Keunggulan AGR-20F Dibanding Senjata Tradisional

  • Biaya rendah: Jauh lebih murah daripada rudal seperti AIM-9X atau AMRAAM.
  • Akurasi tinggi: Menggunakan panduan laser semi-aktif, mampu mengunci target dengan presisi.
  • Kompatibilitas tinggi: Dapat digunakan oleh berbagai platform udara, termasuk helikopter dan jet tempur.
  • Minim risiko collaterial damage: Roket 70mm memiliki hulu ledak lebih kecil, cocok untuk area padat penduduk.

F-15E Kini Lebih Tangguh dalam Perang Modern

F-15E Strike Eagle, yang sebelumnya dikenal sebagai penyerang darat andalan Angkatan Udara AS, kini menunjukkan fleksibilitasnya dalam menghadapi ancaman udara non-konvensional. Dengan membawa beberapa unit AGR-20F di pod khusus, jet tempur ini dapat melakukan respons cepat terhadap serangan drone dalam berbagai skenario operasi.

Kemampuan ini sangat krusial mengingat maraknya penggunaan drone murah oleh kelompok non-negara dalam konflik modern, seperti yang terlihat di Timur Tengah dan Eropa Timur.

Relevansi bagi Modernisasi Alutsista Indonesia

Bagi Indonesia, pengembangan kemampuan anti-drone menjadi prioritas dalam modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista). Meskipun F-15E bukan bagian dari armada TNI AU saat ini, teknologi seperti AGR-20F bisa menjadi referensi dalam pengadaan senjata presisi rendah biaya untuk platform seperti Sukhoi Su-30, F-16, atau helikopter tempur seperti Apache dan AW101 Wildcat.

Situs Indomiliter.com terus memantau tren teknologi militer global yang dapat diadaptasi untuk memperkuat pertahanan nasional.

References

Akses AI Gratis di https://modeluxai.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini