
Pendahuluan
Pada motor dua langkah, sistem pelumasan berbeda dengan motor empat langkah. Motor dua langkah membutuhkan oli samping yang berfungsi untuk melumasi komponen dalam silinder dan ikut terbakar bersama bahan bakar dalam ruang bakar. Jenis oli samping yang digunakan berpengaruh langsung pada performa mesin (daya dan torsi) dan emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan. Penelitian ini mengkaji pengaruh variasi jenis oli samping terhadap kedua faktor tersebut menggunakan motor Yamaha RX King dan tiga jenis oli samping: Shell Advance SX 2T, Mesrania 2T Sport, dan Ultraline Racing 2T.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggantian jenis oli samping terhadap performa mesin dan emisi gas buang pada sepeda motor dua langkah, khususnya pada Yamaha RX King. Pengujian ini penting untuk menentukan jenis oli yang dapat meningkatkan kinerja mesin serta meminimalkan dampak lingkungan melalui pengurangan emisi gas buang.
TYPICAL | SHELL | MESRANIA | ULTRALINE |
Spesific gravity,1 5/4 °C | 0,896 | 0,8814 | 0,826 |
Kinematic Viscosity,at 40° C | 63,1 mm²/s | 93,41 mm²/s | 95,28 mm²/s |
Kinematic Viscosity, at 100° C | 8,9 mm²/s | 10,92 mm²/s | 10,07 mm²/s |
Viscosity Index | 116 | 101 | 98 |
Flash Point COC | 122º C | 152° C | 105° C |
Pour point | -20º C | -9° C | 40° C |
Total Base Number, mg KOH/gr | 2,17 | 0,60 | 0.60 |
Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen, di mana jenis oli samping yang digunakan pada motor Yamaha RX King diganti dengan tiga jenis oli yang berbeda. Pengujian daya dan torsi dilakukan menggunakan Dynotester, sementara pengujian emisi gas buang dilakukan dengan Engine Gas Analyzer. Setiap oli diuji sebanyak tiga kali pada suhu mesin yang konsisten (70°C) dengan komposisi standar oli samping 40cc per liter bensin.
Hasil dan Temuan Utama
1. Performa Mesin
Hasil pengujian daya dan torsi menunjukkan bahwa Shell Advance SX 2T menghasilkan daya tertinggi (20,9 HP pada 8307 rpm), diikuti oleh Mesrania 2T Sport (20,8 HP pada 8160 rpm), dan Ultraline Racing 2T (20,6 HP pada 8087 rpm). Daya yang lebih tinggi pada Shell Advance SX 2T disebabkan oleh kinematic viscosity yang rendah, memungkinkan oli mengalir lebih lancar dan mengurangi gesekan pada suhu rendah dan tinggi. Meskipun Mesrania 2T Sport menghasilkan torsi tertinggi (18,43 Nm pada 7861 rpm), Shell Advance SX 2T tetap unggul dalam hal daya yang lebih stabil pada rentang rpm menengah hingga tinggi.

2. Emisi Gas Buang
Untuk kadar Hidrokarbon (HC), ketiga jenis oli menunjukkan hasil yang hampir serupa, dengan rata-rata kadar HC sekitar 8,8 ppm untuk Shell Advance SX 2T, 8,5 ppm untuk Mesrania 2T Sport, dan 8,0 ppm untuk Ultraline Racing 2T. Namun, pada kadar Karbon Monoksida (CO), ditemukan bahwa Ultraline Racing 2T menghasilkan emisi CO terendah (2,52%), sementara Shell Advance SX 2T menghasilkan emisi CO tertinggi (2,97%). Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun oli yang lebih kental dapat menghasilkan lebih banyak daya dan torsi, emisi CO yang dihasilkan juga cenderung lebih tinggi.

Key Insights:
- Kinematic Viscosity dan Viscosity Index: Oli dengan kinematic viscosity rendah dan viscosity index tinggi (seperti Shell Advance SX 2T) cenderung menghasilkan performa mesin yang lebih baik, karena oli mengurangi gesekan lebih efisien baik pada suhu rendah maupun tinggi.
- Performa Mesin vs. Emisi Gas Buang: Semakin tinggi daya dan torsi yang dihasilkan, semakin tinggi pula emisi CO yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan adanya trade-off antara performa mesin dan dampak lingkungan, di mana oli yang menghasilkan daya tinggi juga dapat meningkatkan emisi gas buang.
- Pemilihan Oli yang Efisien: Meskipun oli dengan daya dan torsi lebih tinggi menghasilkan emisi CO yang lebih besar, oli dengan kinematic viscosity tinggi dapat meminimalkan emisi ini tanpa mengorbankan performa mesin secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi konsumen dan produsen untuk memilih oli yang optimal untuk keseimbangan antara performa dan emisi.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan oli samping dengan kinematic viscosity rendah dan viscosity index tinggi seperti Shell Advance SX 2T menghasilkan performa mesin yang lebih baik dalam hal daya dan torsi. Namun, performa yang lebih tinggi berhubungan langsung dengan peningkatan kadar Karbon Monoksida (CO) dalam emisi gas buang. Oleh karena itu, penting untuk memilih oli yang tidak hanya meningkatkan kinerja mesin tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan, terutama dalam hal emisi gas buang.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa itu oli samping dan mengapa penting?
Oli samping adalah pelumas yang digunakan dalam motor dua langkah untuk melumasi komponen dalam silinder. Oli ini penting karena ikut terbakar bersama bensin dan udara, yang mempengaruhi daya mesin dan emisi gas buang.
2. Apa yang mempengaruhi performa mesin pada motor dua langkah?
Performa mesin pada motor dua langkah dipengaruhi oleh jenis oli samping yang digunakan, khususnya kinematic viscosity dan viscosity index. Oli dengan viscosity index tinggi menghasilkan performa yang lebih baik karena oli tersebut lebih efisien dalam mengurangi gesekan.
3. Bagaimana cara mengurangi emisi CO pada kendaraan bermotor?
Mengurangi emisi CO dapat dilakukan dengan memilih oli yang memiliki karakteristik kinematic viscosity lebih tinggi dan viscosity index yang lebih baik, yang dapat membantu meningkatkan efisiensi pembakaran dan mengurangi emisi gas buang.
Sumber Referensi:
- Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 2006. Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor, Nomor 5 Tahun 2006.
- Sudibyo, 2004. Otomotif Dasar, Bandung: Yrama Widya.