Pendahuluan

Industri otomotif, terutama untuk sepeda motor, terus berkembang pesat. Sepeda motor bukan hanya digunakan sebagai alat transportasi, tetapi juga sering dimodifikasi untuk meningkatkan performa, baik untuk penggunaan sehari-hari maupun untuk tujuan kompetisi. Salah satu modifikasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja mesin adalah dengan mengganti camshaft.

Camshaft berfungsi untuk mengatur waktu buka-tutup katup, yang sangat mempengaruhi proses pembakaran dalam mesin. Dengan mengganti atau memodifikasi durasi camshaft, dapat mempengaruhi karakteristik daya dan torsi mesin. Selain itu, pengaturan derajat pengapian yang tepat juga dapat meningkatkan efisiensi pembakaran dan performa mesin.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi camshaft dan derajat pengapian pada Honda Karisma 125cc, yang meliputi pengaruhnya terhadap daya, torsi, dan konsumsi bahan bakar spesifik (SFC).


Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan sampel sepeda motor Honda Karisma 125cc. Variasi camshaft yang diuji terdiri dari camshaft standar (in 200˚, ex 244˚) dan tiga jenis camshaft modifikasi dengan durasi berbeda, yaitu (in 224˚, ex 224˚), (in 233˚, ex 236˚), dan (in 237˚, ex 240˚). Setiap camshaft diuji pada dua derajat pengapian: standar dan maju 3˚, serta 6˚.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan dynotest untuk mengukur daya, torsi, dan konsumsi bahan bakar pada berbagai putaran mesin (2000 rpm, 2500 rpm, 3000 rpm, hingga 6000 rpm). Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menentukan perubahan yang terjadi pada performa mesin dan konsumsi bahan bakar.

Hasil dan Pembahasan

1. Daya dan Torsi

Hasil pengujian menunjukkan bahwa modifikasi camshaft berpengaruh signifikan terhadap daya dan torsi mesin. Camshaft modifikasi III (in 237˚, ex 240˚) dengan pengapian maju 3˚ menghasilkan daya maksimal sebesar 0,720 HP dan torsi 6,1 Nm pada 5500 rpm. Sebaliknya, camshaft standar hanya menghasilkan 0,522 HP dan 4,21 Nm pada putaran yang sama.

Putaran Mesin (rpm)Daya Mesin (HP)Torsi Mesin (Nm)Konsumsi Bahan Bakar (FC) (kg/h)
20000.5246.690.653
50000.6047.820.754
55000.7206.100.889

2. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)

Modifikasi camshaft juga mempengaruhi konsumsi bahan bakar spesifik (SFC). Pada mesin dengan camshaft modifikasi III (in 237˚, ex 240˚) dan pengapian maju 3˚, SFC tercatat sebesar 0,903 kg/kWh pada 5500 rpm. Sementara itu, camshaft standar menghasilkan 0,864 kg/kWh pada putaran yang sama.

Diagram Hasil Pengujian SFC Variasi Camshaft dan pengapian maju 6˚
Putaran Mesin (rpm)SFC Mesin Standar (kg/kWh)SFC Mesin Modifikasi III (kg/kWh)
20000.910.708
55000.8640.903
60000.9150.926

3. Efisiensi Pengapian

Diagram Hasil Pengujian Daya Variasi Camshaft dan pengapian maju 6˚

Pengaturan derajat pengapian yang tepat memberikan peningkatan daya dan efisiensi pembakaran. Pengapian maju 3˚ menghasilkan daya yang lebih besar pada semua variasi camshaft, terutama pada putaran menengah (5000-6000 rpm). Pengaturan titik penyalaan yang lebih maju membantu meningkatkan tekanan ruang bakar, yang pada gilirannya meningkatkan performa mesin.

Key Insights:

  1. Peningkatan Performa Mesin: Penggunaan camshaft modifikasi dengan durasi lebih besar meningkatkan daya dan torsi mesin secara signifikan, khususnya pada putaran menengah.
  2. Konsumsi Bahan Bakar: Meskipun ada peningkatan daya dan torsi, konsumsi bahan bakar juga meningkat, yang perlu dipertimbangkan dalam hal efisiensi operasional kendaraan.
  3. Efisiensi Pengapian: Pengapian maju 3˚ memberikan keuntungan dalam meningkatkan tekanan ruang bakar, yang berdampak langsung pada performa mesin.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa modifikasi camshaft dan derajat pengapian berpengaruh signifikan terhadap daya, torsi, dan konsumsi bahan bakar pada mesin Honda Karisma 125cc. Modifikasi camshaft dengan durasi lebih besar meningkatkan daya dan torsi, tetapi juga meningkatkan konsumsi bahan bakar. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan modifikasi ini dengan kebutuhan efisiensi bahan bakar dan daya yang diinginkan.

Sumber Referensi:

  1. Kristianto, I. (2015). Pengaruh Perubahan Lobe Separation Angle Terhadap Daya dan Torsi Pada Sepeda Motor Jupiter Z 110 Tahun 2007. Universitas Muhammadiyah Pontianak.
  2. Zareei, J., & Kakaee, A.H. (2013). Study and The Effects of Ignition Timing on Gasoline Engine Performance and Emissions. European Transport Research Review, Volume 5:109–116.
  3. https://www.e-journal.ivet.ac.id/index.php/joveat/article/download/1894/1351
  4. Cara Kerja ECU Kendaraan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini